Mengerucut Menjadi Tiga Calon Sekda Kota Bogor, GARUDA KPP‑RI Soroti Fakta Kekayaan Mereka  

Berita Baru Kota Bogor – Proses seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor telah sampai pada tahap akhir. Panitia Seleksi (Pansel), yang diketuai Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, telah menyerahkan tiga nama calon kuat kepada Wali Kota Dedie A. Rachim.

 

Ketiganya merupakan pejabat senior di lingkungan Pemerintah Kota Bogor yang telah melalui serangkaian tahapan seleksi, termasuk uji kompetensi dan asesmen.

 

Tiga nama yang dimaksud adalah Denny Mulyadi selaku Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Eko Prabowo selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra), serta Sri Nowo Retno yang saat ini menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.

 

Fatan Kamal selaku Wakil Ketua Generasi Muda Kesatuan Penerus Perjuangan Republik Indonesia (Garuda KPP-RI) Kota Bogor mengapresiasi terhadap proses seleksi yang dinilai transparan dan menghormati langkah tim asesmen. Namun, perhatian publik tidak hanya tertuju pada proses seleksi, tetapi juga pada rekam jejak dan transparansi kekayaan masing-masing calon.

 

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang menjadi dasar penting dalam menakar integritas dan akuntabilitas para calon.

 

Berdasarkan data LHKPN tahun 2024, Denny Mulyadi tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp5,05 miliar. Aset terbesar miliknya berasal dari kendaraan mewah seperti Hyundai Ioniq, Suzuki Jimny, serta properti di Kota Bogor dan Bandung. Ia juga melaporkan kas dan setara kas senilai hampir Rp60 juta.

 

Dalam LHKPN 2023 (per 31 Desember 2023) Denny memiliki kekayaan Rp 3.817.503.421. namun di LHKPN 2024 (per 31 Desember 2024): Rp 5.050.258.299. Kenaikan Rp 1.232.754.878 dengan Persentase kenaikan Sekitar 32,3%.

 

Calon kedua, Eko Prabowo, memiliki kekayaan sebesar Rp1,51 miliar. Harta miliknya mencakup dua bidang properti di wilayah Bogor, satu unit mobil Toyota Fortuner, serta sejumlah perabotan rumah tangga dan kas. Nilai harta ini relatif lebih kecil dibanding dua kandidat lainnya.

 

Pada LHKPN 2023 kekayaan Eko Prabowo Rp 1.481.188.146 dan di LHKPN 2024: Rp 1.511.178.146. Kenaikan terjadi Rp 29.990.000 dengan Persentase kenaikan Sekitar 2%.

 

Sedangkan Sri Nowo Retno tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp4,47 miliar. Ia melaporkan memiliki tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi, termasuk kendaraan pribadi seperti Honda CR-V dan motor Honda Scoopy. Kas yang dimiliki mencapai ratusan juta rupiah, mencerminkan stabilitas ekonomi pribadi yang tinggi.

 

Sri Nowo Retno di tahun LHKPN 2023 memiliki kekayaan sebesar Rp 4.070.188.319 dan di LHKPN 2024: Rp 4.476.397.181. Kenaikan terjadi sebesar Rp 406.208.862 dengan Persentase kenaikan Sekitar 10%.

 

Melihat fakta ini, Fatan menyampaikan sikap kritis. Mengingatkan bahwa jabatan Sekda bukan hanya soal administrasi birokrasi, melainkan kunci keberhasilan dalam menjalankan visi pelayanan publik, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan reformasi kelembagaan.

 

Menurutnya, transparansi harta kekayaan penting untuk menjadi indikator awal integritas, tetapi perlu diikuti dengan evaluasi rekam jejak kerja serta gaya hidup.

 

“Kami tidak menuduh siapa pun. Tapi jika ingin membangun pemerintahan yang bersih, kita harus melihat keseimbangan antara posisi, penghasilan, dan akumulasi kekayaan yang dimiliki,” ujar Fatan.

 

GARUDA Kota Bogor juga meminta agar masyarakat ikut mengawal proses seleksi ini dengan cermat, terutama mengingat jabatan Sekda memiliki posisi strategis dalam mengelola anggaran, program pendidikan, dan kesejahteraan publik.

 

“Kami berharap Wali Kota tidak hanya memilih berdasarkan loyalitas atau popularitas, tetapi berdasarkan dedikasi, profesionalisme, dan keberpihakan pada pelayanan rakyat,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *