Bogor, [26, Agustus, 2025] – JONG JAVA IPMAJA yang seharusnya menjadi wadah interaksi, kolaborasi, dan pengembangan generasi muda Jawa Barat, kini tengah menghadapi persoalan serius: ketidakjelasan kepemimpinan Pengurus Pusat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Sebagai organisasi yang didirikan dengan semangat Berinteraksi, Memberi Solusi, dan Beraksi, JONG JAVA IPMAJA seharusnya hadir memberi arah yang jelas, program yang nyata, serta komunikasi yang intensif kepada seluruh afdeling di Jawa Barat. Namun, kenyataannya, Pengurus Pusat belum menunjukkan konsistensi maupun keseriusan dalam menggerakkan roda organisasi.
Minimnya koordinasi, kaburnya agenda kerja, dan lemahnya konsolidasi telah menimbulkan keresahan di berbagai daerah, termasuk di Kota Bogor. Kondisi ini berpotensi melemahkan marwah IPMAJA sebagai wadah perjuangan pelajar dan mahasiswa Jawa Barat yang seharusnya tampil progresif dan menjadi agen perubahan.
“IPMAJA bukan milik segelintir elit pengurus, melainkan milik seluruh pelajar dan mahasiswa Jawa Barat. Kami tidak ingin organisasi ini kehilangan arah hanya karena ketidakjelasan kepemimpinan di pusat,” tegas Muhamad Fahri Ardian, Ketua Afdeling Kota Bogor JONG JAVA IPMAJA.
Menyikapi kondisi ini, kami menyatakan sikap:
- Mendesak Pengurus Pusat JONG JAVA IPMAJA untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh dan transparan.
- Menuntut adanya kejelasan tugas, fungsi, serta program kerja yang dapat dijalankan konsisten hingga ke tingkat daerah.
- Meminta penguatan koordinasi dan komunikasi organisasi agar roda pergerakan tetap solid dan berkesinambungan.
- Menegaskan bahwa jika ketidakjelasan ini terus berlanjut, kami siap mengambil langkah tegas demi menjaga marwah organisasi.
Sebagai kader, kami berkewajiban menjaga agar IPMAJA tetap berada pada khittah perjuangannya: solid, progresif, serta berpihak pada kepentingan pelajar dan mahasiswa Jawa Barat.
