Berita  

RTAR Ke-9 PMII Rayon FKIP UIKA Kota Bogor: Regenerasi Kepemimpinan dan Komitmen Kaderisasi Progresif

Berita Baru Bogor — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Komisariat Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor sukses menyelenggarakan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke-9 pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Pusat Pengembangan Islam Bogor. Forum ini menjadi momen penting bagi regenerasi dan evaluasi organisasi tingkat rayon sebagai bagian dari tradisi demokrasi di tubuh PMII.

RTAR yang merupakan forum permusyawaratan tertinggi di tingkat rayon ini diikuti oleh peserta penuh dari angkatan 2022 hingga 2024 serta peserta peninjau dari angkatan 2021. Dalam suasana khidmat, seluruh rangkaian agenda berjalan dinamis, mencakup penyampaian laporan pertanggungjawaban, evaluasi kepengurusan, serta pemilihan mandataris ketua rayon dan ketua Kopri untuk periode 2025–2026.

Kepengurusan periode sebelumnya yang dipimpin oleh Sahabati Syifa Dwi Handayani sebagai Ketua Rayon dan Sahabati Naila Binta Azizah sebagai Ketua Kopri secara resmi menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas program kerja selama masa jabatan mereka. Keduanya menekankan pentingnya nilai kaderisasi, militansi, dan penguatan spiritualitas sebagai basis gerakan PMII.

“Menjadi Ketua Rayon bukanlah tugas yang mudah, tetapi penuh makna. Saya bersyukur telah diberi kesempatan untuk tumbuh bersama sahabat-sahabat yang luar biasa. Semoga kepengurusan selanjutnya bisa membawa Rayon FKIP ke arah yang lebih progresif dan responsif terhadap kebutuhan kader,” ujar Syifa dalam sambutannya.

Setelah melewati sidang pleno yang demokratis dan musyawarah yang deliberatif, Sahabat Muhamad Fahri Ardian resmi terpilih sebagai Ketua Rayon PMII FKIP untuk periode 2025–2026. Di sisi lain, estafet kepemimpinan Korps PMII Putri (Kopri) juga berganti dengan terpilihnya Sahabati Alya Alfiah Agustina sebagai Ketua Kopri yang baru.

Dalam pernyataan usai terpilih, Fahri menyampaikan komitmennya untuk membangun kepemimpinan yang kolektif dan membuka ruang bagi kader untuk tumbuh bersama:

“Ini bukan hanya tentang siapa yang memimpin, tetapi bagaimana kita semua bisa bergerak bersama. Saya berkomitmen untuk membangun ruang yang aman dan produktif bagi seluruh kader untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi lebih nyata,” ucap Fahri.

Sementara itu, Alya dalam pidatonya menekankan pentingnya penguatan kaderisasi perempuan dan peran strategis Kopri di tengah isu-isu perempuan, sosial, dan kebangsaan.

“Kopri harus menjadi rumah yang ramah dan progresif bagi sahabati. Kita akan lebih aktif dalam advokasi isu perempuan, serta memastikan kaderisasi berjalan dengan pendekatan yang inklusif dan visioner,” tutur Alya.

RTAR bukan hanya forum administratif, tetapi menjadi wadah kader PMII untuk belajar berorganisasi, berpendapat, dan mengambil keputusan secara kolektif. Kehangatan kekeluargaan dan semangat intelektual yang terpancar dalam forum ini menunjukkan bahwa PMII tetap teguh pada misinya: mencetak kader yang berdaya saing, berakhlak, dan berwawasan kebangsaan.

Melalui RTAR ke-9 ini, PMII Rayon FKIP UIKA Kota Bogor mempertegas posisinya sebagai ruang kaderisasi yang adaptif terhadap zaman dan responsif terhadap tantangan sosial. Regenerasi telah dilaksanakan, estafet perjuangan telah diserahkan, kini saatnya untuk melanjutkan dengan langkah yang lebih progresif dan solid demi masa depan organisasi yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *