PC GARUDA KPP-RI Bogor Desak Wali Kota Copot Kasatpol PP Kota Bogor

Bogor, 17 Mei 2025 —Pimpinan Cabang Generasi Muda Kesatuan Penerus Perjuangan Republik Indonesia (PC GARUDA KPP-RI) Bogor secara tegas meminta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor untuk mencopot Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bogor.

Desakan ini muncul sehubungan dengan viralnya penghancuran gerobak milik pedagang kaki lima di platform Instagram. Aksi tersebut dinilai sangat tidak manusiawi, dan mencerminkan ketimpangan dalam penegakan aturan. Di satu sisi, pedagang kecil ditertibkan secara keras, sementara di sisi lain, banyak pelanggaran serupa justru dibiarkan.

Ketua PC GARUDA KPP-RI Bogor, Baihaki, menilai tindakan itu mencederai rasa keadilan masyarakat kecil dan membuat gaduh Kota Bogor.

“Penertiban tanpa pendekatan humanis adalah bentuk arogansi. Pedagang kecil ditekan, padahal banyak pelanggaran lain yang lebih jelas namun tidak tersentuh,” ujarnya.

Tindakan tidak proporsional tersebut terjadi di wilayah kerja Satpol PP Kecamatan Bogor Timur, tempat kejadian penghancuran gerobak. Ironisnya, di saat gerobak kecil dihancurkan, bangunan liar tanpa izin justru masih berdiri bebas di berbagai titik Kota Bogor.

Begitu juga dengan parkir liar kendaraan di Jalan Yasmin dan sekitarnya, bahkan di depan restoran, yang sering mengganggu arus lalu lintas, tidak mendapatkan tindakan tegas.

Fathan, Wakil Ketua PC GARUDA KPP-RI Bogor, menyatakan sikap tegas tidak akan tinggal diam melihat rakyat kecil diperlakukan tidak adil.

“Jika mau adil, tindak semuanya, termasuk yang di kawasan Alun-Alun Kota Bogor,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa tidak ada kata-kata menghancurkan gerobak dan tidak boleh ada pembiaran terhadap parkir sembarangan. Pemerintah harus menjalankan tugas dengan adil dan berkeadilan.

PC GARUDA KPP-RI Bogor menegaskan bahwa pencopotan Kasatpol PP adalah langkah krusial untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap aparat pemerintah.

“Kami mendesak Wali Kota dan Wakilnya untuk berani bertindak demi menegakkan keadilan, bukan sekadar menarget yang lemah dan membiarkan yang kuat,” pungkas Baihaki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *