Jakarta – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, para pelaku bisnis tak semata-mata disibukkan dengan lonjakan permintaan serta operasional bisnis. Ada satu hal lain yang tersebut kerap muncul setiap tahun, yakni melakukan alokasi anggaran untuk tunjangan hari raya (THR) bagi kelompok organisasi rakyat (Ormas).
Ketua Umum Persatuan Hotel juga Kafe Indonesi (PHRI), Hariyadi Sukamdani secara blak-blakan mengakui bahwa praktik ini memang sebenarnya kerap muncul dalam beberapa daerah. Meski bukan merata, bagi sebagian pengusaha, memberikan THR untuk Ormas dianggap sebagai langkah antisipasi agar bidang usaha kekal berjalan lancar.
“Biasanya dari perusahaan sih menyiapkan ya. Tapi kembali lagi, situasi dan juga keadaan tiap tempat beda-beda,” ujar Hariyadi terhadap CNBC Indonesia, Hari Sabtu (8/3/2025).
Menurutnya, pada tempat yang tingkat kesulitan sosialnya tinggi, entrepreneur cenderung lebih lanjut siap mengalokasikan dana untuk menghadapi permintaan semacam ini.
“Kalau area itu memang benar kemungkinan besar permasalahan sosialnya banyak, tentunya harus disiapkan lah. Kalau ada apa-apa kan repot juga kalau dia nggak dikasih,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, bagi area yang tersebut relatif lebih banyak aman kemudian bukan miliki tekanan sosial yang mana besar, permintaan jatah THR dari Ormas mampu semata tak terjadi.
![]() Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Nusantara (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
“Tergantung lagi, kalau tempat yang dimaksud memang benar relatif aman ya nggak perlu. Tergantung situasi kondisinya bagaimana, kemudian lokasinya pada mana,” terang dia.
Fenomena ini tentu menambah beban pengusaha perusahaan yang sudah ada harus menghadapi beragam tantangan, satu di antaranya biaya operasional yang digunakan semakin meningkat. Meski begitu, sejumlah yang memilih untuk mengikuti “tradisi” ini demi mengelak peluang gangguan yang mana bisa saja menghambat industri mereka.
“Kalau kita pendekatannya tidaklah luwes gitu ya, ya kenanya mampu banyak. Tapi kalau kita luwes artinya ya.. ‘ini mau gimana nih? Mau ngotot-ngototan?’ Yang ada jadi gak jalan tuh bisnisnya,” tutup Hariyadi.
Next Article Bos Hotel Teriak Ormas Minta Jatah Proyek, Kesal Sampai Ubun-ubun
Artikel ini disadur dari Ormas Palak THR ke Pengusaha Jelang Lebaran, Gak Dikasih Ini Risikonya