Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa ada peran Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Jaya (kini Letkol) pada penurunan biaya tiket pesawat dalam Lebaran tahun ini. Hal itu bermula dari permintaan Presiden Prabowo akan adanya penurunan nilai tukar tiket pesawat dalam Idul Fitri pasca adanya penurunan nilai ke momen natal lalu tahun baru (nataru) kemarin.
“Salah satu pertanyaan dari Presiden adalah bagaimana penyelenggaraan angkutan Lebaran, apakah masih dapat dilaksanakan penurunan tarif tiket seperti yang dimaksud kita lakukan dalam Nataru?” Kata Dudy disitir Hari Jumat (7/3/2025).
Ia pun menyanggupi penurunan harga jual tiket pesawat tersebut, syaratnya BUMN yang digunakan mengenakan beraneka biaya juga bergabung menurunkan.
“Pada ketika itu kami ungkapkan bahwa Insya Allah bisa, Pak. Kalau memang benar skema serupa dengan yang Nataru untuk 10%, insya Allah itu bisa,” sebutnya.
 Foto: Muhammad SabkiSejumlah pesawat dari beragam maskapai penerbangan pada pelataran pesawat Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/1/2018) |
Seusai rapat, Teddy secara langsung menghampiri Dudy kemudian mempertanyakan potensi penurunan biaya tiket yang lebih lanjut besar. Dudy menjelaskan sanggup terbentuk dengan syarat Kementerian Keuangan mau menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN).
Bak gayung bersambut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menangkap arahan Presiden Prabowo yang tersebut menginginkan penurunan harga jual tiket tambahan besar. Sri Mulyani menawarkan diskon PPN dari 11% berubah jadi 5% atau setengahnya dengan tempo selama 10 hari.
Dudy pun mengiyakan tawaran yang dimaksud lantaran menyadari tarif tiket pesawat bisa saja lebih tinggi terjangkau dari sebelumnya.
“Saya bilang tak apa-apa, lantaran saya juga sadar Bu Menkeu lagi menghadapi situasi bukan ringan dengan anggaran, ada acara prioritas untuk masa depan anak-anak bangsa ke depan dengan makan bergizi gratis,” kata Dudy.
Kebijakan penurunan nilai tukar tiket pesawat tertuang di Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 18 Tahun 2025, yang mengatur PPN Ditanggung pemerintahan (DTP) sebagian untuk tiket pesawat sektor ekonomi domestik.
Adapun insentif ini berlaku untuk tiket yang dibeli pada periode 1 Maret hingga 7 April 2025, dengan jadwal penerbangan antara 24 Maret hingga 7 April 2025. Dalam kebijakan ini, PPN yang dimaksud biasanya dikenakan sebesar 11% pada saat ini dipotong 6%, sehingga masyarakat cuma diperlukan membayar pajak sebesar 5%, sementara sisanya ditanggung pemerintah.
“Masyarakat hanya sekali bayar pajak 5%. Artinya, sisanya ditanggung pemerintah. (Kebijakan ini akan) terlibat berkontribusi menurunkan tiket ekonomi pesawat di negeri 13-14%. Untuk mengempiskan beban masyarakat,” ujar Sri Mulyani.
Next Article Sangar! Begini Gaya Sri Mulyani Bareng Prabowo Berseragam Militer
Artikel ini disadur dari Harga Tiket Pesawat Lebaran Didiskon 14%, Ada Peran Menteri Ini
