Lokal  

Asa Pemuda Walahar, Ubah Limbah Jadi Berkah

Asa Pemuda Walahar, Ubah Limbah Jadi Berkah

Jakarta – Serbuan eceng gondok yang dimaksud meluas, dapat menyebabkan sumbatan dan juga penyempitan alur sungai. Tanaman gulma ini tak hanya sekali menghambat aliran air, tetapi juga mengakibatkan hambatan ekologis yang mana lebih besar serius. Seperti penurunan kualitas air, hilangnya habitat bagi spesies air, lalu meningkatkan risiko banjir.

Permasalahan ini yang mana dihadapi warga Bendungan Walahar, Karawang, Jawa Barat. Enjang Ramdani, warga sekitar bendungan, menyampaikan penumpukan eceng gondok menciptakan wisatawan urung berkunjung.

“Limbah eceng gondok juga sampah yang dimaksud menumpuk setiap musim hujan memenuhi permukaan danau. Sangat mengganggu pemandangan juga aliran air,” terang Ubed, sapaan akrab Enjang pada keterang resminya, disitir Hari Sabtu (8/3/2025).

Tak berpangku tangan, Ubed lalu kawan-kawannya yang dimaksud tergabung di kelompok Walahar Eco Green mencari cara memanfaatkan limbah sekaligus memulai pembangunan perekonomian masyarakat ke sekitar Danau Cinta.

“Setelah berdiskusi, kami mengamati ada prospek strategis dalam wilayah Walahar ini melalui daya tarik pariwisata heritage bendungan, Citarum, serta kuliner lokal,” jelas Ubed.

Perjalanan merekan tidaklah mudah. Berawal dari tahun 2020, dengan dukungan Pertamina, perlahan ia lalu kelompok Walahar Kreatif mulai mengubah status warga. Dimulai dengan pelatihan lalu pembelajaran dan juga pengenalan program-program untuk mengubah Danau Cinta berubah jadi destinasi wisata.

Selanjutnya, pada 2021 Ubed dengan rekan-rekannya mulai merevitalisasi wilayah destinasi wisata bermetamorfosis menjadi area konservasi lingkungan, ekonomi, juga sosial yang mana terintegrasi dan juga lingkungan berkelanjutan. Mereka juga melakukan re-branding Danau Kalimati berubah jadi Danau Cinta.

“Bersama Pertamina lewat kegiatan Desa Tenaga Berdikari, kami memasang pembangkit listrik tenaga surya kapasitas 2,2 kWp. Sehingga kami dapat menyediakan sumber listrik hemat biaya untuk operasional ekowisata Danau Cinta. Workshop, galeri UMKM, restoran & cafe ditenagai listrik dari PLTS,” tutur Ubed.

Kiprah Ubed lalu komunitasnya tak berhenti ke situ saja. Mereka terus berinovasi, diantaranya dengan mengembangkan wisata resto apung danau. Didukung Pertamina, mereka itu juga menerapkan teknologi hybrid ecodry, yaitu teknologi pengeringan dan juga pencampuran substansi pengawetan dan juga pewarnaan eceng gondok untuk pembuatan souvenir. Selain memanfaatkan energi surya, mereka itu juga mengembangkan energi biomassa dengan material utama sampah eceng gondok yang tersebut dikonversi berubah menjadi gas.

Kini, upaya merekan mulai membuahkan hasil. Danau Cinta bermetamorfosis menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dalam Walahar. Danau Cinta Eco Resort diproyeksikan menjadi pusat pembelajaran dan juga sentra bagi masyarakat dengan bermacam fasilitas. Di antaranya area wisata, pusat kuliner, pusat kerajinan kriya, cafe, area workshop, lalu pemanfaatan energi terbarukan.

“Ini merupakan kesempatan yang tersebut sangat baik. Artinya, kami harus meng-upgrade juga meng-update kemampuan yang dimaksud kami miliki untuk terus mengembangkan Desa Energi Berdikari. Setidaknya ada perawatan yang digunakan harus dikerjakan agar peralatan dan juga perlengkapan yang dimaksud terus berfungsi dengan baik. Salah satunya dengan mengikuti sertifikasi ketenagalistrikan,” tutur Ubed.

Kegiatan sertifikasi yang tersebut disokong Pertamina itu, dihadiri oleh oleh 22 local heroes yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia, mewakili enam subholding Pertamina.

“Kami mengikuti pelatihan intensif yang mana mencakup materi regulasi kelistrikan, pelatihan teknik instalasi, juga praktik segera pemeliharaan listrik. Untuk menegaskan kompetensi mereka, kontestan menjalani sejumlah ujian yang mana meliputi tes tulis, praktik, kemudian lisan sesuai standar nasional,” jelas Ubed.

Ubed lalu komunitasnya adalah contoh nyata bagaimana kesulitan diubah bermetamorfosis menjadi kesempatan. Berbekal kolaborasi, merek berhasil menyulap sampah berubah menjadi berkah. Ubed ini adalah salah satu Local Hero DEB Pemberdayaan Pemuda yang mana dibina oleh PT Pertamina (Persero).

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, melalui inisiatif Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Pertamina mengembangkan DEB dalam beraneka wilayah Indonesi untuk memanfaatkan keunikan desa setempat, menjadikannya berdaya guna sehingga dapat menumbuhkan perekonomian desa juga masyarakat. DEB juga bermetamorfosis menjadi kegiatan Pertamina sosialisasi energi transisi di dalam masyarakat, sehingga berdampak secara langsung pada pengurangan emisi pada lingkungan tersebut.

“Local Hero memberdayakan pemuda setempat untuk bermetamorfosis menjadi pendamping kegiatan DEB. Kami berupaya menyokong peningkatan wawasan juga skill para pemuda seperti Ubed, untuk bisa saja berubah jadi kegunaan bagi masyarakat,” tandas Fadjar.

Next Article Lewat Desa Daya Berdikari, Pertamina Bagi-Bagi Daya Bersih

Artikel ini disadur dari Asa Pemuda Walahar, Ubah Limbah Jadi Berkah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *